Infanteri merupakan pasukan tempur darat utama yaitu pasukan berjalan kaki yang dilengkapi persenjataan ringan, dilatih dan disiapkan untuk melaksanakan pertempuran jarak dekat. Infanteri berasal dari kata infant yang berarti kaki, biasanya untuk menggambarkan para tentara muda yang berjalan kaki disekeliling para ksatria yang menunggang kuda atau kereta. Oleh karena itu seorang infanteri harus memiliki kemampuan berkelahi, menembak, dan bertempur dalam segala medan dan cuaca. Pasukan infanteri modern dapat diangkut ke daerah pertempuran dengan pesawat terbang, kapal/perahu, truk, kendaraan lapis baja, atau helikopter.
Sebagian infanteri kini merupakan bagian organik dari kesatuan lapis baja atau kesatuan mobil udara. Namun, apabila terlibat dalam pertempuran baik dalam keadaan menyerang maupun bertahan, mereka bertempur di luar kendaraan sebagai pasukan berjalan kaki.
Sasaran atau wilayah belum dapat dikatakan berhasil direbut sebelum diduduki dan dikuasai satuan Infanteri. Lalu, muncul sebutan infanteri adalah "Queen of the Battle" (ratu dari pertempuran)
Infanteri di TNI
Walaupun Indonesia adalah negara kepulauan,sebagian besar tentara Indonesia terdiri dari pasukan infanteri, hal ini terjadi karena pengadaan pasukan infanteri adalah hal yang paling mudah dan murah. Infanteri adalah korps yang terbesar dan menjadi tulang punggung di jajaran TNI-AD. TNI AD Memiliki tak kurang dari 89 Batalyon Infanteri atau sering juga disebut Yonif. Setiap tanggal 15 Desember dalam lingkungan TNI-AD diadakan peringatan Hari Juang Kartika TNI-AD atau dulu biasa disebut sebagai hari Infanteri TNI-AD. Selain Batalyon Infanteri yang berada dibawah komando TNI AD, masih terdapat 9 Batalyon Infanteri Marinir yang berada dibawah komando Korps Marinir TNI AL.